Minggu, 07 September 2025

Satori Pedia: Budaya Gyaru, Simbol Kebebasan dan Ekspresi Diri Remaja Jepang

Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya


Budaya gyaru adalah salah satu subkultur paling ikonik yang muncul di Jepang sejak era 1990-an. Istilah gyaru sendiri diambil dari bahasa Inggris “gal” yang berarti gadis, dan identik dengan gaya hidup serta mode yang berani, penuh warna, serta berbeda dari standar kecantikan tradisional Jepang. Dengan ciri khas make-up mencolok, rambut pirang atau terang, kulit kecokelatan, dan pakaian glamor, gyaru menjadi lambang kebebasan berekspresi bagi generasi muda.

Awal Mula Perkembangan Gyaru

Fenomena gyaru pertama kali tumbuh di Tokyo, khususnya di distrik Shibuya yang dikenal sebagai pusat mode anak muda. Tren ini muncul sebagai bentuk penolakan terhadap ideal kecantikan Jepang yang menekankan kulit putih, kesopanan, dan kesederhanaan. Para remaja perempuan ingin menghadirkan citra baru yaitu ceria, percaya diri, dan berani tampil beda. Seiring waktu, gaya ini menyebar luas melalui majalah fashion, musik pop, dan televisi, hingga akhirnya menjadi tren nasional.


Street Style Gyaru di Shibuya, Tokyo


Ciri-Ciri Budaya Gyaru

Ada beberapa elemen khas yang membuat gyaru mudah dikenali, di antaranya:

1. Riasan tebal dengan eyeliner dramatis, bulu
    mata palsu, dan lensa kontak besar.

2. Rambut berwarna terang atau pirang dengan
    model bervolume.

3. Kulit cokelat hasil tanning yang melawan tren
    kulit pucat.

4. Pakaian berani seperti rok mini, high heels,
    dan aksesori mencolok.

5. Sikap percaya diri serta energi yang menonjol
    di ruang publik.

Selain itu, budaya ini juga melahirkan berbagai gaya turunan seperti kogyaru (siswi SMA bergaya gyaru), ganguro (dengan make-up ekstrem dan kulit gelap pekat), hingga onee gyaru (gyaru dewasa dengan gaya elegan).


Ganguro Gyaru dengan Make-up Ekstrem


Gyaru dalam Budaya Pop

Shibuya, terutama pusat perbelanjaan Shibuya 109, menjadi landmark utama budaya gyaru. Majalah fashion populer seperti egg turut memperluas pengaruh gaya ini. Tidak hanya di jalanan, gyaru juga kerap hadir dalam anime, manga, dan video musik, sehingga semakin mengakar dalam budaya populer Jepang.


Sampul Majalah egg yang Menjadi Ikon Budaya Gyaru


Perubahan dan Eksistensi Gyaru

Memasuki awal 2010-an, pamor gyaru mulai meredup akibat bergesernya tren mode di Jepang. Meski begitu, gaya ini tidak benar-benar menghilang. Gyaru kini beradaptasi menjadi lebih modern dan dinamis, tetap eksis melalui komunitas, event khusus, serta media sosial. Pesan utamanya pun tidak berubah, kebebasan untuk berekspresi dan keberanian tampil berbeda.

Budaya gyaru menunjukkan bahwa keberanian untuk tampil berbeda bisa menjadi simbol kebebasan dan kepercayaan diri. Jadi, apakah kamu siap mengeksplorasi dunia gyaru lebih jauh? Siapa tahu, gaya dan semangat mereka bisa jadi inspirasi untuk mengekspresikan dirimu sendiri! 


Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gyaru
https://www.flickr.com/photos/tokyofashion/5983440678


Penyunting: Afif Adya Putra 


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar