Jumat, 21 Januari 2022

Kiyomizu-dera, Kuil Buddha Kuno di Jepang

Minnasan, Konnichiwa!
Kembali bersama Admin di postingan Satoripedia. Pada postingan kali ini Admin akan membahas tentang Kiyomizu-dera (清水寺). Kira-kira, apakah teman-teman sudah ada yang tahu tentang Kiyomizu-dera? Kalau belum, ayo ikuti Admin agar bisa tahu lebih lanjut! 

Menurut Wikipedia, Kiyomizu-dera (清水寺), resmi disebut sebagai Otowa-san Kiyomizu-dera (音羽山清水寺) merupakan kuil Buddha kuno, yang dibangun pada tahun 798 dan sudah 10 kali mengalami kerusakan atau terbakar akibat perang atau bencana alam. Di belakang kuil utama terdapat kuil Jishu-jinja yang disebut dengan Dewa Perjodohan, dan di depan kuil terdapat 2 batu yang sering disebut "Batu Buta" dan "Batu Peramal Cinta".

Konon kabarnya menurut penduduk setempat dengan menutup mata berjarak 100 m kita berjalan menuju batu buta tersebut dengan menutup mata atau memejamkan mata dan sampai tepat di depan batu buta, maka keinginan kita akan tercapai. Dan untuk menguji kesetiaan hati pada pasangan, kita dapat mencoba batu peramal cinta, caranya tetap sama dengan memejamkan mata, tetapi bila arah kaki kita tidak tepat menuju batu peramal cinta atau melenceng jauh maka hati kita masih memikirkan orang lain.

Sejarah Kuil Kiyomizu-dera
Kuil Kiyomizu-dera adalah makam kuno dari sebelum ibukota Heian yang memiliki sejarah lebih dari 1200 tahun dan merupakan salah satu dari sedikit makam di Kyoto. Berulang kali dilanda kebakaran, dan telah dibangun kembali pada periode Edo, mengikuti gaya arsitektur pada saat penciptaannya.

Asal-usul Kuil Kiyomizu-dera
Asal usul Kuil Kiyomizu-dera adalah Houki 9 tahun (778). Sebagai seorang bhiksu, orang bijak mendengarkan pesan dalam mimpinya, "Cari Kiyozumi di utara", dan datangi air terjun (Otowa no Tsuki) di mana air murni dari mata air Gunung Otowa bermunculan. Karena itu, konon pertemuan dimulai dengan seorang pertapa dan berkata, "Gunakan pohon spiritual ini untuk memahat patung Senju Kannon untuk melindungi tempat ini."

Kemudian pada 1789, Maro Sakaueda mendirikan sebuah kuil untuk mengabadikan patung Senju Kannon yang berwajah sebelas dan menamainya "Kuil Kiyomizu-dera" setelah memurnikan "Otowa no Uta". Belakangan, terjadi kebakaran lebih dari 10 derajat, sebagian besar candi dibangun kembali oleh Ieyasu Tokugawa pada tahun 1633. Pada tahun 1994, ia terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Jam operasional Kuil Kiyomizu-dera
Jam kunjungan bervariasi tergantung pada musim. Dari 1 September hingga 30 Juni, buka dari pukul 6 pagi hingga 6 sore (Namun, hari Sabtu dan Minggu dari 8 April hingga 30 Juni, dan hari libur nasional hingga pukul 18:30), 16 November hingga 1 Desember “Tiket masuk khusus malam musim gugur”, 8-17 Maret “Higashiyama Hanato Road mensponsori penerimaan khusus malam musim semi”, 29 Maret hingga 7 April “Tiket khusus malam musim semi” sebagai tiket masuk khusus malam , Dari pukul 18:00 hingga 21:00.

Dari 1 Juli hingga 31 Agustus, buka mulai pukul 06:00 hingga 18:30 dan dari 14 Agustus hingga 16 Agustus, "Seribu Hari Musim Panas Melihat Khusus Malam" adalah dari pukul 18:30 hingga 21:00 kamu bisa melihatnya di malam hari.

Hal yang dapat kamu lakukan di Kiyomizu-dera

1. Festiva Iluminati

Setiap November, ada atraksi pencahayaan di kuil ini.  Lampu-lampu menyinari daun-daun berwarna merah menambah semarak  keindahan kuil ini.

2. Pemandangan Musim Gugur

Perpaduan daun-daun yang memerah dengan kuil kayu membuat Sahabat Silir seperti ada di dalam iklan-iklan pariwisata Jepang. Memang pemandangan musim gugur ini jika dilihat kerap ada di iklan promosi wisata Jepang.

3. Keindahan Bunga Bermekaran di Musim Semi

Bulan April adalah saat yang tepat menyaksikan keindahan bunga-bunga yang tengah bermekaran.

4. Menikmati Matahari Terbit

Karena kuil ini pagi-pagi sudah buka, maka Sahabat Silir bisa lebih pagi menikmati keindahan pemandangan matahari terbit saat tidak terlalu ramai.

5. Membeli Cenderamata

Satu hal yang pasti jangan lupa beli oleh-oleh ya di toko cendera mata yang ada di jalan yang menurun. Siap-siap untuk antri panjang, karena membludaknya pengunjung di kuil ini.

Bagaimana teman-teman? Menarik bukan kuil yang satu ini? Bagi yang tertarik boleh banget berkunjung kesini, mimin sendiri juga sangat tertarik, lho ! Apalagi yang ingin dilancarkan percintaannya, ahem ! 

Terima kasih telah mengunjungi laman blog kami. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Penyunting ' Cecylia

Jangan lupa ikuti kami di Sosial Media👇
Facebook : Hima Satori Fkipur 
Youtube : Hima Satori 
Instagram : @himasatorifkipunri 
Website : Click here 
Email : Click here 

Minggu, 16 Januari 2022

Press Release : Evaluasi Hima Satori

Tepat pada hari Minggu (16/01/2022), acara Evaluasi Hima Satori sukses dilaksanakan. Acara ini dilakukan secara semi daring di ruang i3 FKIP Universitas Riau dan melalui Video Conference Zoom Meeting.

Acara ini di mulai pada pukul 09:32 WIB yang di awali dengan pembukaan oleh MC yaitu Sri Puja Rahayu kemudian pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Leo Andalas, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa oleh peserta Evaluasi yang dipimpin oleh Samuel Tarigan. Lalu, acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Muhammad Reyhans Qairhu Orinanda selaku Ketua Pelaksana, Edwin Adetama selaku Bupati Hima Satori, dan kata sambutan sekaligus membuka acara oleh Muhammad Armizul C selaku Gubernur Mahasiswa FKIP UNRI, Kemudian dilanjutkan dengan Do'a yang di pimpin oleh Fajar Junanda.

Selanjutnya, masuk pada acara inti yang berlangsung pada pukul 9:40 WIB. Sebelum evaluasi dimulai, dibacakan terlebih dahulu Kontrak Evaluasi oleh Putri Andini. Acara berlangsung khidmat dan tertib dengan peserta yang sangat antusias dalam berpatisipasi.
Acara berakhir pukul 17:30 WIB. Semoga dengan adanya Acara Evaluasi Hima Satori beserta kritik dan saran dari semua pihak yang terlibat dapat meningkatkan pengetahuan lebih baik dalam hal organisasi untuk generasi Hima kedepannya. 頑張って!

Jangan lupa ikuti kami di Sosial Media👇
Facebook : Hima Satori Fkipur
Youtube : Hima Satori 
Instagram : @himasatorifkipunri 
Website : Click here 
Email : Click here 

Jumat, 07 Januari 2022

Satoripedia, Shamisen Alat Musik Dawai Tiga Senar



Minnasan, Konnichiwa!
Kembali bersama Admin di postingan Satoripedia. Pada postingan kali ini Admin akan membahas tentang Shamisen (三味線) Kira-kira, apakah teman-teman sudah ada yang tahu tentang shamisen ? Kalau belum, ayo ikuti Admin agar bisa tahu lebih lanjut! 

Menurut Wikipedia, shamisen atau samisen (三味線) adalah alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, berlehar panjang, dan dipetik dengan menggunakan sejenis pick yang disebut bachi. Sejak abad ke-17, Shamisen telah menjadi konstributor populer musik pada berbagai tingkatan masyarakat, dari model cerita rakyat dan teater hingga klasik. Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hōgaku) seperti genre jiuta dan sōkyoku (sankyoku), shamisen dikenal sebagai san-gen (三弦, 三絃, tiga senar), sedangkan di daerah Okinawa dikenal dengan sebutan sanshin (三線).
Dalam penggolongan alat musik, shamisen termasuk alat musik petik serupa lute dengan leher (neck) yang disambung ke badan. Di seluruh dunia terdapat banyak sekali berjenis-jenis alat musik serupa lute, mulai dari gitar, sitar, hingga ukulele. Kebudayaan Mesir kuno mengenal alat petik bersenar tiga yang di Persia berkembang menjadi setaru atau sitar ("san" berarti "tiga" dan "taru" berarti "senar"). Di Tiongkok, alat musik serupa sitar yang dibuat dengan pelapis kulit ular disebut sanshen (sanxian). Perdagangan antara Kerajaan Ryūkyū dan Fuzhou memperkenalkan alat musik sanshen yang kemudian di Okinawa disebut sanshin.
Di akhir abad ke-16, sanshin yang dibawa kapal dagang asal Ryūkyū diperkenalkan ke penduduk kota Sakai. Shamisen tertua yang masih ada sekarang adalah shamisen bernama Yodo hasil karya pengrajin di Kyoto. Shamisen ini khusus dibuat atas perintah Toyotomi Hideyoshi untuk dihadiahkan kepada sang istri Yodo-dono. Shamisen Yodo mempunyai bentuk yang tidak jauh berbeda dengan shamisen yang ada sekarang.
Badan shamisen (disebut dō) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung dari anjing. Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus sehingga kurang populer.
Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tetapi leher (sao) lebih langsing dan tanpa fret. Leher shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut leher nobezao.

Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen yang berasal dari daerah Tsugaru ada yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron. Senar secara berurutan dari kiri ke kanan (dari senar yang paling tebal) disebut sebagai ichi no ito (senar pertama), ni no ito (senar kedua), dan san no ito (senar ketiga).

Bagaimana teman-teman, menarik bukan Shimasen ini? Mimin sendiri jadi ikutan tertarik, nih ! Bagi yang belum pernah mengunjungi natsu matsuri, Mimin doakan semoga cepat kesampaian! 

Terima kasih sudah mengunjungi laman blog kami dan membacanya sampai akhir. Semoga blog ini dapat memberikan manfaat dan sampai jumpa di postingan berikutnya, ya!

Sumber: Wikipedia, matcha-jp.com, biem.co
Penyunting ' Sepdian

Jangan lupa ikuti kami di Sosial Media👇
Facebook : Hima Satori Fkipur
Youtube : Hima Satori 
Instagram : @himasatorifkipunri 
Website : Click here 
Email : Click here