Sabtu, 30 Juli 2022

Satoriedukasi: Partikel Kakujoshi "Ni" (に)

Halo minasan, balik lagi ke blog admin. Partikel dalam bahasa Jepang memang tidak sedikit ya, sering kali kita kebingungan mempelajari dan menggunakannya dalam percakapan dasar sehari-hari.

Admin akan berbagi pengetahuan khusus materi kali ini seputar mengenai bagaimana caranya menggunakan partikel “Ni" (に) dalam kalimat bahasa Jepang. 

Apakah kalian pernah mendengar atau mengetahui fungsi dari partikel “Ni" (に) sebelumnya?? Kalau belum, cuss kita bahass.

1. Partikel Ni (に) digunakan untuk menunjukkan letak sesuatu 

Gakusei tachi wa kyōshitsu ni imasu.
学生たちは教室にいます。
Murid-murid ada di ruangan kelas.

Basurūmu ni shawā ga tsukete arimasu ka.
バスルームにシャワーが付けてありますか。
Apakah di kamar mandi ada dipasang shower?

2. Partikel Ni (に) digunakan untuk menunjukkan pada apa yang kita lakukan

Nōto ni kakimasu.
ノートに書きます。
Menulis di buku catatan.

Koko ni goshomei kudasai.
ここにご署名ください。
Silahkan tanda tangan di sini.

3. Partikel Ni (に) digunakan untuk menyatakan waktu

Jippun hodo mae ni tōchaku shimashita.
十分ほど前に到着しました。
Saya tiba pada kira-kira sepuluh menit lalu.

Ichiji ni kōen e ikimashita.
一時に公園へ行きました。
Saya telah pergi ke taman pada jam 1.

4. Partikel Ni (に) digunakan untuk menunjukkan suatu tempat. 

Watakushi no uchi wa kita ni muite imasu.
私の家は北に向いています。
Rumah saya menghadap ke utara.

Baketsu ni mizu o iremasu.
バケツに水を入れます。
Memasukkan air ke ember.

5. Partikel Ni (に) digunakan untuk menunjukkan objek yang dituju

Anata ni dake hanashimasu.
あなたにだけ話します。
Saya hanya berbicara kepada kamu saja.

Nihon no yōsu ni tsuite tomodachi ni kikimashita.
日本の様子について友達に聞きました。
Saya telah bertanya kepada teman tentang keadaan Jepang.

Partikel NI (に ) adalah salah satu partikel yang paling luas pemakaiannya. Secara umum memiliki arti 'di;pada;ke;untuk'.

Yosh!! Kyou wa koko made desu. Sampailah kita di penghujung materi kali ini. Bagaimana? Mudah memahaminya bukan?

Terima kasih sudah mengunjungi laman blog admin dan telah membacanya sampai akhir!! sampai ketemu lagi di materi berikutnya ya!! Jaa mata ne!!~

Penyunting: Gilang

Jangan lupa ikuti kami di 👇
Youtube : Hima Satori
Website : Click here
Email : Click here

Sabtu, 23 Juli 2022

Satoripedia: Oden, Jajanan Khas Jepang di Musing Dingin

Minasan, Konnichiwa!
Kembali bersama Admin dipostingan Satoripedia. Pada postingan kali ini Admin akan membahas tentang oden. Kira-kira, apakah teman-teman familiar dengan kata 'oden'? Kalau belum, ayo ikuti Admin agar bisa tahu lebih lanjut.

Oden (おでん atau 御田) adalah masakan khas Jepang yang didalamnya terdapat berbagai bahan yang direbus di dalam kuah (dashi). Bahan-bahan yang dimasukkan bisa beraneka ragam, seperti lobak, konnyaku, telur rebus, chikuwa, dan chikuwabu.
Pada awalnya, makanan ini memiliki nama yang berbeda dan berasal dari satu kata yakni “dengaku”. Kata tersebut diambil dari istilah tahu yang biasa disebut ‘tofu dengaku’ pada zaman Heian dulu. Kebiasaan menambahkan imbuhan o kemudian masuk ke dalam kata tersebut dan jadilah kata oden.

Konon, dulu makanan ini bukanlah makanan jenis kuah seperti sekarang melainkan masakan panggang sederhana dengan bahan tofu. Tofu ini diiris memanjang lalu ditusuk dengan bambu kecil dan ditaburi garam. Sampai saat ini, oden berkembang menjadi kuah dengan beragam variasi kuah serta isiannya.

Makanan ini mulai menjadi makanan rumahan di sekitaran tahun 1940 karena pembuatannya yang sangat mudah. Pada dasarnya, makanan ini dibuat dengan merebus saja bahan makanan kemudian diberi bumbu sesuai selera. Karena kemudahan inilah makanan unik ini terus ada hingga sekarang.
Secara garis besar, ada 2 macam bumbu oden. Yang pertama adalah bumbu ala Kansai dengan kaldu konbu (rumput laut) dan shoyu (kecap Jepang) yang encer. Lalu bumbu ala Kanto yang menggunakan kaldu katsuo (ikan cakalang) dan shoyu yang kental. Biasanya penduduk Jepang bagian barat memasak dengan cara ala Kansai dan bagian timur dengan cara ala Kanto.

Berbagai wilayah di Jepang memiliki perkembangannya masing-masing yang menjadikan makanan ini semakin menjadi unik. Ada banyak isian yang berbeda di tiap daerahnya bergantung pada mayoritas pekerjaan serta letak geografis dari daerah tersebut.
Makanan ala Hokkaido Muroran misalnya yang berisi banyak sekali seafood seperti kerang, scallop, dan jenis keong tsubugai di dalamnya. Ada juga yang memiliki isian sejenis nerimono tetapi khas di daerah Aomori yang disebut dengan isian daikokuten. Daerah Kanazawa memiliki tambahan kanimen atau daging kepiting.

Ketika mengunjungi Jepang, teman-teman ga perlu lagi khawatir untuk mencari tempat agar bisa menikmati makanan yang satu ini. Oden bisa didapatkan dengan mudah karena sudah dijual di banyak supermarket di berbagai daerah di sana. Pastikan terlebih dahulu isian apa yang akan dipilih agar bisa sesuai selera! Gimana nih, teman-teman tertarik mencoba oden?

Sumber: we-xpats.com, matcha-jp.com, fun-japan.jp, wikipedia.org 
Penyunting: Rimanda 

Terima kasih telah mengunjungi laman blog kami. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Jangan lupa ikuti kami di 👇
Youtube : Hima Satori 
Website : Click here
Email : Click here

Senin, 11 Juli 2022

Satoriedukasi: Partikel Kakujoshi "Wa" (わ)

Konnichiwa minasan, balik lagi ke blog admin. Partikel dalam bahasa Jepang memang tidak sedikit ya, sering kali kita kebingungan mempelajari dan menggunakannya dalam percakapan dasar sehari-hari.

Admin akan berbagi pengetahuan khusus materi kali ini seputar mengenai bagaimana caranya menggunakan partikel Wa (は) dalam kalimat bahasa Jepang. 

Apakah kalian pernah mendengar atau mengetahui fungsi dari partikel Wa (は) sebelumnya?? Wah pasti belum kan ya... Kalo gitu cuss kita bahass.

Partikel Wa (は) berfungsi sebagai kata bantu subjek.

1. Menunjukkan subjek pembicaraan atau pokok kalimat.

Watashi wa gakusei desu.
わたし は 学生です。
Saya adalah siswa.

Indoneshia wa kirei na kuni desu.
インドネシア は きれいな国です。
Indonesia adalah negara yang indah.

2. Menunjukkan penekanan/penegasan

Akai bōshi wa arimasu ga, kuroi bōshi wa arimasen
赤い帽子 は ありますが 、黒い帽子 は ありません。
Saya mempunyai topi merah, tetapi tidak mempunyai topi hitam.

Keimusho kara wa demashita.
刑務所から は 出ました。
Dia sudah keluar dari penjara.

3. Menunjukkan suatu hal yang kontras/bertentangan dengan yang diutarakan selanjutnya.

Kakaku wa takai desu ga, hinshitsu wa warui desu.
価格 は 高いですが、品質 は 悪いです。
Harganya mahal, tetapi kualitasnya jelek.

Kōhii wa kaimashita ga, satō wa kaimasen deshita.
コーヒー は 買いましたが 、砂糖 は 買いませんでした。
Saya telah membeli kopi, tetapi tidak membeli gula.

Yosh!! Kyou wa koko made desu. Sampailah kita di penghujung materi kali ini. Bagaimana? Mudah memahaminya bukan?

Terima kasih sudah mengunjungi laman blog admin dan telah membacanya sampai akhir!! sampai ketemu lagi di materi berikutnya ya!! Jaa mata ne!!~

Penyunting : Gilang & Sepdian

Jangan lupa ikuti kami di 👇
Facebook : Hima Satori Fkipur
Youtube : Hima Satori
Instagram : @himasatorifkipunri
Website : Click here
Email : Click here

Minggu, 10 Juli 2022

Satoripedia: Mikoshi, Tandu Pengantar Dewa

Minasan, konnichiwa!
Kembali bersama Admin dipostingan Satoripedia. Pada postingan kali ini Admin akan membahas tentang Mikoshi. Kira-kira, apakah teman-teman sudah ada yang tahu apa itu Mikoshi? Kalau belum, ayo ikuti Admin agar bisa tahu lebih lanjut.

Mikoshi atau shin'yo (神輿、御輿) adalah kuil portabel berupa tandu yang dihias dengan megah seperti sebuah yagura. Mikoshi dipercaya dinaiki oleh objek pemujaan atau roh dari kuil Shinto di Jepang. Mikoshi merupakan bagian penting dari festival di Jepang, dan siapapun yang bertugas mengaraknya akan mendapat kehormatan besar. 

Pada penyelenggaraan matsuri, mikoshi diusung beramai-ramai di pundak oleh para penganut, dan dibawa berpawai keliling kota. Mikoshi dipakai untuk membawa objek pemujaan atau roh dari persemayaman permanen ke tempat peristirahatan sementara (otabisho) selama berlangsungnya matsuri, dengan maksud untuk menenangkan mereka.
Sebagai kuil portabel, mikoshi juga biasanya dibangun menyerupai miniatur kuil yang bersangkutan. Mulai dari atap, dinding, hingga pilar-pilarnya akan dibuat serupa. Bahkan, ada pula mikoshi yang dihiasi phoenix emas. Mikoshi juga biasanya memiliki 2, 4, hingga 6 tiang. Tiang-tiang inilah yang nantinya akan digunakan untuk membawa mikoshi di bahu. Berat mikoshi bisamencapai lebih dari 1 ton, lho!

Saat mengangkut mikoshi, warga Jepang juga punya kebiasaan untuk berteriak sembari mengguncangkan atau menggoyangkan mikoshi. Tujuan dari menggoyangkan mikoshi adalah sebagai undangan agar para dewa ikut bersenang-senang di festival. 
Mikoshi sendiri digotong dengan menggunakan ritme dan irama tertentu agar mempermudah pawai. Prosesi mikoshi kadang juga diiringi tabuhan drum Jepang dan instrumen musik lainnya sehingga suasana matsuri atau festival akan lebih terasa.

Pada festival budaya Jepang di Indonesia, mikoshi yang kecil biasanya diangkat oleh anak-anak, sedangkan mikoshi yang besar biasanya diangkat oleh orang dewasa. Lalu, biasanya diatas omikoshi besar, ada beberapa anak perempuan yang bermain taiko mengiringi irama gotongan mikoshi tersebut.
Bagaimana teman-teman, tertarik dengan mikoshi? Teman-teman bisa melihat melihat mikoshi di event Jepang seperti Jak-Japan Matsuri, lho!

Sumber: suara.com, wikipedia.org, Japanese.binus.ac.id, japanesestation.com
Penyunting: Rimanda

Terima kasih telah mengunjungi laman blog kami. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Jangan lupa ikuti kami di 👇
Youtube : Hima Satori 
 Website : Click here
Email : Click here