Selasa, 23 April 2024

Satori Pedia: Kentang Jepang Berasal dari Indonesia!?

 Konnichiwa Minna san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya

Minna san, kalian tau gak? Kentang yang ada Indonesia ternyata berasal dari Indonesia lho!

Jadi, kentang yang dikenal Jepang saat ini pertama masuk ke negeri sakura itu saat pedagang Belanda berlabuh di Nagasaki pada tahun 1598 silam. Saat itu, mereka membawa semacam umbi dari Djakarta (Jakarta), Indonesia. Nah, karena itulah umbi ini disebut jagatora–imo (imo = umbi). Tak lama kemudian, nama jagatora-imo pun disingkat menjadi jaga-imo, seperti yang kita ketahui kini.

Tapi, meski sudah memasuki Jepang sejak tahun 1590-an, pemanfaatan kentang sebagai bahan pangan di Jepang baru dimulai pada tahun 1706 lho, saat tumbuhan ini ditanam di Hokkaido. Pada akhir abad 18 hingga awal abad 19, produksi kentang pun dianggap sebagai salah satu cara untuk memerangi kelaparan saat produksi beras dalam masa sulit. Nah, produksi kentang berskala besar pun baru dimulai pada Zaman Meiji (1868-1912). Saat itu, pemerintah Meiji menetapkan Hokkaido sebagai pusat pengembangan penanaman kentang. Para tentara (tondenhei) dan penduduk sipil pun didorong untuk menanam tanaman yang mampu tumbuh di iklim dingin ini.

Wah, ternyata begitu! Jadi dapat ilmu baru ya, Minna san! Gimana nih menurut Minna san?


Source: https://japanesestation.com/culture/history/kentang-umbi-lezat-dari-jakarta-yang-datang-ke-jepang

https://pandaikotoba.net/ragam-fakta-unik-tentang-makanan-jepang/


*変化の光*

•Cahaya perubahan•


Penyunting: Jaswan Sakaria & Ismet Azhari


Bupma_Rakan Tsany

Wabupma_Reinaldy Fahmi Amrullah

______________________

Hima Satori 

Follow us on 👇🏼

-YouTube : Hima Satori

-Instagram: Himasatorifkipunri

-Facebook: Hima Satori Fkipur

-Tiktok: Hima Satori

-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com

-Email: himasatorifkipur@gmail.com

Jumat, 19 April 2024

Satori Edukasi : Kata Kerja

Yooo minasan!!! Kali ini kita akan membahas sedikit tentang kata kerja. Cuuss mari kita bahas! 

Kata kerja/verba dalam bahasa Jepang disebut sebagai 動詞 doushi. Kata kerja adalah kata yang menunjukkan tindakan dan keadaan misalnya たべる taberu 'makan', みる miru 'melihat', つかれる tsukareru 'lelah' dan sebagainya. Kata kerja dalam bahasa Jepang memiliki 3 jenis yaitu.

1. Kata kerja yang berakhiran ~う~u,~つ~tsu, ~る~ru,~す♪ bentuk kamusnya disebut sebagai 五段動詞 godandoushi. Contoh kata kerja ini あう au 'bertemu', まつmatsu 'menunggu, なるnaru 'menjadi, よむyomu 'membaca', あそぶ asobu 'bermain', しぬshinu 'meninggal', はなす hanasu 'berbicara', かくkaku 'menulis', およぐoyogu 'berenang', dan sebagainya. Dalam buku ini, yang termasuk golongan ini disebut sebagai kata kerja golongan I. ~mu, ~~bu, ~ぬ~nu, 〜す~su, ~く~ku, dan~~gu pada

2. Kata kerja yang berakhiran ~(i)る~(i) ru dan ~(e)る~(e) ru pada bentuk kamusnya disebut sebagai一段動詞 ichidandoushi. Contoh kata kerja ini みるmiru 'melihat', いるiru'ada', たべるtaberu 'makan', つかれるtsukareru 'lelah', dan sebagainya. Dalam buku ini, yang termasuk golongan ini disebut sebagai kata kerja golongan II.

3. Kata kerja yang tidak beraturan yang disebut sebagai 不規 則動詞fukisokudoushi. Kata kerja yang termasuk dalam golongan ini hanya ada dua yaitu くる kuru 'datang' dan するsuru 'melakukan'. Kata kerja するsuru 'melakukan biasanya digunakan bersama dengan kata benda misalnya べんきょうする benkyou suru 'belajar', さんぽする sanpo suru 'berjalan-jalan', dan sebagainya. Dalam buku ini, yang termasuk golongan ini disebut sebagai kata kerja golongan III.

Perubahan Kata Kerja

Kata kerja dalam bahasa Jepang mengalami perubahan bentuk. Bentuk perubahan ini digunakan untuk dilekati suatu imbuhan tertentu. Bentuk kata kerja yang digunakan untuk tingkat pemula setidaknya ada lima yaitu kata kerja bentuk kamus [辞書形], kata kerja bentuk -masu [ます形], kata kerja bentuk-nai [ない形], kata kerja bentuk -te [形], dan kata kerja bentuk -ta [た形].

1. Kata Kerja Bentuk Kamus [辞書形

Kata kerja dalam bahasa Jepang terbagi menjadi tiga golongan seperti pada pembahasan sebelumnya. Contoh kata kerja yang diberikan pada pembahasan sebelumnya seluruhnya merupakan bentuk kamusあう au 'bertemu', まつmatsu 'menunggu, なるnaru 'menjadi', みるmiru 'melihat', いるiru 'ada', <る kuru 'datang', するsuru 'melakukan', dan sebagainya. Disebut bentuk kamus karena saat membuka kamus bentuk itulah yang ditemukan.
2. Kata Kerja Bentuk-masu [ます形]

Cara mengubah kata kerja golongan I dari bentuk kamus menjadi bentuk-masu [ます形] adalah bunyi -u pada akhiran kata kerja bentuk kamus diubah menjadi bunyi -i lalu ditambah dengan-masu ます, contohnya あうau → あいますaimasu, な るnaru → なりますnarimasu, はなすhanasu → はなします hanashimasu, dan sebagainya. Khusus untuk bunyi akhiran-tsu berubah menjadi-chimasu, contohnya まつmatsu → まちます machimasu, たつtatsu → たちますtachimasu, dan sebagainya.

Cara mengubah kata kerja golongan II dari bentuk kamus menjadi bentuk -masu [ます形] adalah akhiran -ru diganti dengan-masu ます。contohnya みるmiru→みますmimasu, たべるtaberu → たべますtabemasu, dan sebagainya.

Perubahan kata kerja golongan III dari bentuk kamus menjadi bentuk-masu [ます形] adalah くるkuru→きますkimasu dan するsuru → しますshimasu.

3. Kata Kerja Bentuk-nai [ない形]

Cara mengubah kata kerja golongan I dari bentuk kamus menjadi bentuk -nai [ない形] adalah bunyi -u pada akhiran kata kerja bentuk kamus diubah menjadi bunyi -a lalu ditambah dengan-nai ない、 contohnya あう au → あわないawanai, な るnaru → ならないnaranai, はなすhanasu → はなさない hanasanai, dan sebagainya. Khusus untuk bunyi akhiran -tsu berubah menjadi tanai, contohnya まつmatsu → またない matanai, たつtatsu → たたないtatanai, dan sebagainya.

Cara mengubah kata kerja golongan II dari bentuk kamus menjadi bentuk-nai [ない形] adalah akhiran-ru di ganti dengan -nai ない、contohnya みる miru → みない minai, たべる taberu → たべない tabenai, dan sebagainya.

Perubahan kata kerja golongan III dari bentuk kamus menjadi bentuk -nai [ない形] adalah くるkuru → こない konai dan す るsuru → しない shinai.

4. Kata Kerja Bentuk-te [て形]

Cara mengubah kata kerja golongan I dari bentuk kamus menjadi bentuk-nai [ない形] adalah (1) akhiran -u/ -tsu/ -ru-う/-/-るpada bentuk kamus diganti dengan-tteって contohnya あうau → あってatte, まつmatsu → まってmatte, dan なるnaru → なってnatte; (2) akhiran-ku-< pada bentuk kamus diganti dengan-ite いてcontohnya か<kaku → かいて kaite; (3) akhiran-gu-pada bentuk kamus diganti dengan-ide いでcontohnya およぐoyogu → およいでoyoide; (4) akhiran -su-pada bentuk kamus diganti dengan-shite してcontohnya はなすhanasu → はなしてhanashite; dan (5) akhiran -mu/ -bu/-nu-/-ぷぬ pada bentuk kamus diganti dengan -ndeんでcontohnya よむyomu → よんでyonde, とぶtobu→ とんでtonde, dan しぬshinu→ しんでshinde.

Cara mengubah kata kerja golongan II dari bentuk kamus menjadi bentuk-te [て形] adalah akhiran -ru る diganti dengan -teて、contohnya みる miru → みてmite, たべるtaberu → た べてtabete, dan sebagainya.

Perubahan kata kerja golongan III dari bentuk kamus menjadi bentuk-te [形] adalah くるkuru→きてkite dan するsuru →してshite.
5. Kata Kerja Bentuk-ta [た形]

Cara mengubah kata kerja dari bentuk-te [形] menjadi bentuk -to [た形] adalah akhiran-te diganti dengan-taた、 contohnya あって atte → あった atta, まってmatte → まっ た matta, みて mite→みたmita, たべて tabete → たべた tabeta, きてkite→きた kita dan して shite → した shita dan sebagainya.

Jaa koko made desu! ^^
Terima kasih sudah mengunjungi laman blog admin dan telah membacanya sampai akhir! Sampai ketemu lagi di materi berikutnya yaa!! Jaa, mata nee!! 

Sumber : Nugroho, Danang. Smart Book: Bahasa Jepang. Charissa Publisher, 2018

Penyunting: M. Raahul Ihsan dan Pradipta Nugraha

Jangan lupa ikuti kami di 👇
Facebook : Click Here
Youtube : Click Here
Instagram : Click Here
Email : Click Here

Selasa, 16 April 2024

Satori Edukasi : Pelafalan dan Aturan Penulisan Huruf Hiragana dan Katakana

Alooo mina san!! pada pertemuan kali ini kita akan membahas, Pelafalan dan Aturan Penulisan Huruf Hiragana dan Katakana. Yuks kita bahas ^°^

Kata dalam bahasa Jepang dilafalkan sesuai dengan apa yang tertulis contohnya いえ(い: idanえ: e) dibaca ie 'rumah, かお (か: ka dan お: o) dibaca kao 'muka', ラジオ(ラ: ra、ジ ji, 才: o) dibaca rajio 'radio', dan sebagainya. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bunyi vokal panjang, bunyi huruf n, bunyi huruf (kecil), dan lain-lain.

1. Bunyi Vokal panjang

Bunyi vokal panjang dalam bahasa Jepang diucapkan dua kali lebih panjang dibanding vokal biasanya a, i, u, e, dan o Penulisan romanisasi vokal panjang dalam buku ini terdiri dari aa, ii, uu, ee, ei (dibaca sama dengan ee), oo, dan ou (dibaca sama dengan oo) misalnya がくせい gakusei (dibaca gakusee), こう こうkoukou (dibaca kookoo), dan seterusnya. Panjang pendek vokal dalam bahasa Jepang mempengaruhi makna suatu kata, contohnya sebagai berikut:

おばさん obasan 'bibi'

おばあさん obaasan 'nenek'

おじさん ojisan 'paman'

おじいさん ojiisan 'kakek'

え  e 'lukisan, gambar'

ええ  ee 'iya'

Dari beberapa contoh di atas dapat diketahui bahwa penulisan vokal panjang dengan huruf hiragana adalah dengan menambahkan huruf あ (a), い(i), う (u), え(e), dan お(0)、 Sementara, penulisan vokal panjang dengan huruf katakana ditandai dengan garis - contohnya タクシー takushii taksi, 才 ーストラリア 0osutoraria 'Australia'、マレーシア mareeshia 'Malaysia', dan seterusnya.

2. Bunyi Huruf n (ん)

Huruf n (ん) dalam bahasa Jepang mengalami perubahan bunyi ketika berhadapan dengan huruf tertentu.

(1) Diucapkan tetap sebagai /n/ jika berhadapan dengan huruf t, ch, d, j, r, atau n.

Misalnya: あんない annai (dibaca annai).

(2) Diucapkan/m/jika berhadapan dengan huruf b,p, atau m. Misalnya: せんぱい senpai (dibaca sempai)

(3) Diucapkan /ng/jika berhadapan dengan k atau g. Misalnya: てんき tenki (dibaca tengki)

Selain itu, jika huruf n diletakkan di akhir kata maka dibaca /ng/ misalnya かばん kaban (dibaca kabang)

3. Bunyi Huruf っ (tsu kecil)

Huruf(tsu kecil) dalam bahasa Jepang digunakan untuk menggandakan huruf konsonan. Huruf(tsu kecil) dilekatkan sebelum huruf konsonan k, s, t, c, dan p. Misalnya: さ っか sakka, ざっしzasshi, おっと otto, dan いっぱい ippai.

4. Lain-lain

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan untuk pembelajar dasar adalah です desu dibaca'/des/dan akhiran ~ます~masu dibaca /mas/.
Struktur Kalimat

Kalimat bahasa Jepang memiliki struktur "Subjek + Pelengkap + Kopula" dan "Subjek + Objek + Predikat". Pada bagian subjek biasanya dilekatkan partikel は wa dan pada bagian objek dilekatkan partikel o. Dalam percakapan informal sehari-hari, apabila subjek dan objek sudah jelas, maka partikel はwa dan を dapat dihilangkan.

わたし    は    +  がくせい +   です
Watashi wa   +  gakusei  +  desu
Saya               + mahasiswa  + adalah

'Saya adalah mahasiswa'

わたしは      +てれびを+ みます
Watashi wa + terebi o + mimasu
Saya             + televisi  + melihat

Nahh itulah materi kita pada kali ini, Terima kasih sudah mengunjungi laman blog admin dan telah membacanya sampai akhir! Sampai ketemu lagi di materi berikutnya yaa!! Jaa, mata nee!! 

Sumber : Nugroho, Danang. Smart Book: Bahasa Jepang. Charissa Publisher, 2018

Penyunting: M. Raahul Ihsan dan Pradipta Nugraha

Jangan lupa ikuti kami di 👇
Facebook : Click Here
Youtube : Click Here
Instagram : Click Here
Email : Click Here