Minggu, 27 Juni 2021

Press Realese : Pelatihan Desain Grafis


Pada hari Sabtu (26/06/2021),  telah diselenggarakan Pelatihan Desain Grafis yang dilaksanakan secara virtual melalui platform google meet dengan tema "Menciptakan Generasi Millenial yang Kreatif dan Inovatif dalam Desain Grafis di Masa Pandemi". Acara ini ditaja oleh divisi Kominfo, Hima Satori.

Acara yang dumulai pukul 08.30 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang angkatan 2019-2020. Diawali dengan pembukaan oleh MC oleh Tiara Pertiwi. Dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Wira Akbar Al azhar,


lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa, dan acara selanjutnya pembacaan do'a yang dipimpin oleh  Muhammad Fazlan.Seusai pembacaan do'a, acara pun dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Edwin Adetama selaku Bupati Hima Satori, kata sambutan oleh Farah Shiba Az-Zahra selaku Ketua Pelaksana,


dan yang terakhir kata sambutan oleh Razali selaku Gubernur BEM FKIP Universitas Riau yang sekaligus membuka acara Pelatihan Desain Grafis ini.

Setelah  penyampaian kata sambutan, dilakukan jeda beberapa menit menjelang penyampaian materi.  Tepat pada pukul 09.05 WIB, dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai: "Desain Grafis" oleh Wadhrib Wicaksono.

Seusainya penyampaian materi, dilanjutkan dengan pemberian plakat kepada pemateri. Dan acara pun diakhiri dengan kalimat penutup oleh MC dan foto bersama.

semoga ilmu yang diperoleh dari pelatihan desain grafis ini dapat bermanfaat dan digunnakan sebaik-baiknya di dalam kehidupan sehari-hari.


Penulis : Tiara Pertiwi

Terimakasih telah mengunjungi laman blog kami. Sampai jumpa di postingan berikutnya!


Jangan lupa ikuti kami di  

Facebook : Hima Satori Fkipur

Youtube    : Hima Satori

Instagram : @himasatorifkipunri

Website     : Click here

Email         : Click here


Selasa, 22 Juni 2021

Satoripedia : Kokeshi Doll, Boneka Sederhana Yang Imut dari Jepang

nippon.com

Kokeshi adalah sebutan untuk boneka kayu Jepang. Salah satu ciri boneka ini yakni tidak memiliki lengan dan kaki.boneka ini telah ada sejak 150 tahun  yang lalu sebagai mainan untuk anak-anak. Kokeshi dibuat dengan kayu, memiliki badan dan kepala sederhana dengan beberapa garis tipis yang dicat untuk mendefinisikan wajahnya. Badan boneka biasanya memiliki gambar bunga atau kimono yang dicat dengan warna hitam, merah, dan terkadang hijau, kuning, hingga biru.

oyakata.com


Ada beberapa teori tentang asal usul kata kokeshi, yang disebut juga dengan kogesu, kiboko, atau deko. tergantung tempat asalnya.Pada pertemuan pengrajin dan kolektor pada tahun 1940 di sepakatilah untuk membakukan nama kokeshi, jadilah nama boneka tersebut sejak saat itu. Kokeshi pertama kali di buat oleh kijishi, pengrajin mahir di Shinci Shukaku dekat dengan pemandian air panas Togatta. Dimana dari teknik pembuatanya menyebar ke wilayah pemandian air panas lainnya di wilayah Tohoku. Boneka kokeshi juga di percaya menjadi boneka pembawa keberuntungan.

Bentuk dan pola boneka kokeshi tradisional ada sebelas macan dan berhubungan dengan wilayah tertentu. Jenisnya yaitu Naruko, Tsuciyo,Togatta, Yajiro, Sakunami, Yamagata, Kijima, Nanbu, Tsugaru, Zao-Takayu, dan Hijiro. Nama ini diberikan berdasarkan asalnya, misalnya Tsuciyo yang berasal dari onsen Tsuciyo.

Naruko Onsen Kokesi.(search: nippon.com)


Dari kiri, kokeshi Yajiro,Hijiro, dan Yamagata
(search: nippon.com)


Penulis: Rara Amini
Penyunting: Rara Amini

Sumber:https://en.wikipedia.org/wiki/Kokeshi

Terima kasih telah mengunjungi laman blog kami, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Jangan lupa ikuti kami di:

Facebook : Hima Satori Fkipur

Youtube    : Hima Satori

Instagram : @himasatorifkipunri

Website     : Click here

Email         : Click here


Minggu, 13 Juni 2021

Press Realese: Sukses! Meski online, Bunkasai Unri XIV diikuti 88 daerah se-Indonesia

Sebelum mengenal lebih lanjut tentang Bunkasai Unri, udah pada tahu belum apa itu bunkasai? Buat kamu yang sering nonton anime atau dorama Jepang pasti udah gak asing lagi sama istilah Bunkasai ini. Nah, Bunkasai (文化祭)  atau biasa disebut juga festival budaya merupakan salah satu festival paling terkenal di Jepang. Mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi biasanya mengadakan bunkasai setiap tahunnya. Waktu penyelanggaraan Bunkasai di tiap sekolahpun berbeda-beda. 

Bunkasai diadakan sebagai sarana bagi para siswa untuk menunjukkan kemampuan serta kreatifitas mereka. Festival budaya ini tak hanya dimaksudkan untuk menjadi acara yang menyenangkan, tetapi juga merupakan satu-satunya kesempatan setiap tahun bagi siswa untuk melihat seperti apa kehidupan di sekolah lain.  Sebelumnya, festival budaya ini hanya ditujukan sebagai media pembelajaran. Untuk melatih kerjasama sekaligus melatih cara mengorganisir suatu acara. Akan tetapi, saat ini festival budaya atau bunkasai telah berubah menjadi tempat rekreasi. Meski begitu, tujuan utama diadakannya bunkasai tetap dipertahankan. (source : jeducation.co.id
Selain sekolah atau perguruan tinggi jepang, Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau juga punya Bunkasai, lho! Bunkasai yang sudah diadakan sejak tahun 2007 ini biasanya dilaksanakan secara terbuka di lingkungan Universitas Riau. Dan Bunkasai Unri ini menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. 


Kibou : selalu ada harapan di balik keputusasaan
Bunkasai unri sendiri adalah event tahunan yang selalu dilaksanakan oleh jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau. Nah, setiap tahunnya selalu ada kemeriahannya sendiri. Namun, sejak pandemi covid-19 masuk pada tahun kemarin mau tak mau Bunkasai secara offline dengan kemeriahan seperti biasanya gagal dilaksanakan. Dan selama kurang lebih satu tahun ini kita diharuskan untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang baru. Dan tentu saja beberapa dari kita pasti ada yg sudah putus asa. Banyak keputusasaan yg melanda selama pandemi ini.
Namun kita harus ingat kalau di setiap keputusasaan itu akan selalu ada "harapan". Maka dari itu, Bunkasai tahun ini ingin mengingatkan kepada teman-teman semua bahwa harapan itu akan selalu ada, dan kita tidak boleh menyerah karena akan selalu ada harapan yang menyertai kita. Meskipun kita tidak bisa melaksanakan event nya secara offline, masih ada harapan untuk selalu terhubung lewat event online ini.

“Jadinya ya... Terpikir sampai kesana deh buat bikin tema Bunkasai tahun ini "kibou" yaitu harapan. Kalau hopes under the moonlight nya sih sebenarnya untuk menceritakan maskot kita yakni yuuki kaguya, seorang pangeran bulan dan juga kirana sang manusia yang bertemu di bawah rembulan.” Ucap Rafi Putra Diafi selaku Ketua Pelaksana Bunkasai Unri XIV.


Banyaknya peserta buktikan Bunkasai Unri selalu dinanti

Meski diadakan secara daring, Bunkasai yang berlangsung sejak 31 Mei hingga 5 Juni 2021 ini tak kalah meriah dengan Bunkasai yang diadakan secara offline sebelumnya. Untuk lomba yang diselenggarakan secara daring terbuka untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa di seluruh Indonesia.

Pada Bunkasai daring kali ini, terdapat 13 lomba yang terdiri dari Speech contest, Roudouku, Shoudou, Ranking 1, Kanji Challange, Cosplay, Coswalk, Singing contest, Seiyuu contest, Fanart, Dance cover, dan Manga contest.

Siapa sangka, peserta online yang terdaftar mencapai 333 orang, yang mana terdiri dari 32 peserta SMA/sederajat, 26 peserta dari universitas, dan sebagian besar berasal dari kalangan umum. Seluruh peserta Bunkasai daring ini berasal dari 88 daerah se-Indonesia. Dan tak disangka lagi, ada salah satu peserta berasal dari Kuala Lumpur, Malaysia. Hal ini membuktikan bahwa Bunkasai Unri XIV yang dilaksakan secara daring ini tak hanya menjangkau seluruh Indonesia, akan tetapi merambat hingga ke negeri tetangga. 
Selain itu, pada kesempatan kali ini Bunkasai Unri kehadiran guess star Virtual Youtuber Indonesia “Evelyn” yang juga meramaikan event daring ini. Di akhir acara juga menampilkan performance dari beberapa teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia, baik berupa dance atau menyanyi dan pertunjukan lain sebagainya. 


Harapan di masa yang akan datang
 “Harapannya untuk Bunkasai Unri kedepannya, semoga untuk yang akan datang bisa semakin meriah, semakin bisa menjangkau lebih banyak orang lagi di tidak hanya indonesia melainkan juga internasional. Dan semoga bisa lebih seru dan menarik lagi. Semangat buat panitia yang akan datang!” Harapan Rafi Putra Diafi selaku Ketua Pelaksana Bunkasai Unri XIV.

“Dan harapan untuk PBJ yaitu, semoga PBJ Unri bisa lebih dikenal lagi tidak hanya di unri, melainkan di seluruh Indonesia. Jadi orang orang pada tau bahwa di Unri juga ada bahasa Jepang loh. Semoga Kita juga bisa buktikan ke yang lain bahwa PBJ Unri itu keren dan ga bisa dipandang sebelah mata!” Tambah Rafi lagi.

Itu dia kilas balik mengenai Bunkasai Unri XIV tahun ini. Gimana? Seru bukan? Semoga Bunkasai yang akan datang tak kalah ramai dengan bunkasai tahun ini. Sampai bertemu di Bunkasai Unri selanjutnya, dan stay healthy untuk kita semua! またね。。


Penulis       : Tiara Pertiwi
Penyunting : Tiara Pertiwi


Terima kasih telah mengunjungi laman blog kami. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!


Jangan lupa ikuti kami di 👇

Facebook : Hima Satori Fkipur
Youtube    : Hima Satori
Instagram : @himasatorifkipunri
Website     : Click here
Email         : Click here





Minggu, 06 Juni 2021

Satoripedia: “Urashima Tarō”, salah satu legenda dari negeri sakura!

( Search: wikipedia.org)

Sama seperti Indonesia, Jepang juga memiliki banyak sekali legenda lho! Salah satunya yaitu “Urashima Tarō”. Urashima Tarō itu legenda tentang apa sih? Nah, Urashima Tarō (浦島太郎) adalah legenda Jepang tentang seorang nelayan bernama Urashima Tarō yang diundang ke Istana Laut (Istana Ryuuguu) setelah menyelamatkan seekor penyu. 

Bermula pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pemuda berhati baik bernama Urashima Tarō disebuah desa. Suatu ketika  Urashima berjalan dipinggir pantai dia melihat sekelompok anak kecil yang menangkap seekor penyu ketika didekati anak-anak kecil itu terus memukuli si kura-kura malang itu. Jika dilihat lebih jelas mata si penyu berlinang air mata sambil melihat ke arah Urashima. Lalu Urashima mengeluarkan uang dari kantongnya dan berkata,

“Bagaimana kalau paman beri kalian uang jadi penyu ini jadi milik paman ?”

“Boleh paman” kata anak-anak itu menyetujuinya. Dengan begini Urashima berhasil menyelamatkan si penyu dari anak-anak tadi dan Urashima melepaskannya ke laut.

Selang beberapa hari dari kejadian tersebut, penyu itu kembali datang menemui Urashima yang tengah memancing. Penyu itu bermaksud membalas kebaikan Urashima tempo hari dengan membawa Urashima mengunjungi Istana Ryuuguu di dasar laut. Urashima menerima ajakan penyu tadi dan pergi ke Istana Ryuuguu dengan menunggangi si penyu. 

Sesampainya di Istana Ryuuguu, ia disambut hangat oleh ratu yang sangat cantik bernama “Otohime” dan ikan yang berwarna-warni. “Selamat datang Urashima-san, aku adalah ratu di kerajaan Ryugu ini. Namaku Otohime, terima kasih karena menolong anak buahku. Sebagai rasa terima kasihku, aku akan mengantarmu mengelilingi kerajaan Ryugu ini” kata ratu Otohime.

Lalu urashima di ajak ke sebuah ruangan besar di istana. Ketika Urashima duduk di sebuah kursi yang sudah disiapkan untuk dirinya, ikan-ikan terus berdatangan membawa makanan yang sangat enak ke meja tempat Urashima duduk. Bersamaan dengan musik dan alunan lagu yang indah para ikan dan ubur-ubur menari dengan indahnya. Istana Ryugu ibarat seperti sebuah surga dibawah laut.

Tiap kali Urashima meminta untuk kembali, Otohime selalu berkata “Tolong tinggalah satu hari lagi “ kata ratu Otohime memohon kepada Urashima. Dan tak terasa Urashima Tarō sudah tinggal di istana Ryugu 3 tahun lamanya.

Suatu ketika, Urashima Tarō teringat tentang teman-teman dan keluarganya. Lalu ia memutuskan untuk kembali dan berpamitan dengan Otohime. Awalnya Otohime menentang hal tersebut dan mengatakan bahwa ia bisa tinggal di Istana Ryuuguu saja. Sebelum ia kembali, Otohime memberikan ‘Tamatebako’ yang katanya berisi waktu yang telah dihabiskan Urashima selama berada di Istana Ryuuguu dan ia tak boleh membukanya. 

Saat ia kembali, semuanya telah berubah. Rumahnya pun tak dapat ia temui. Lalu ia bertanya tentang keluarganya kepada lansia yang ia temui, dan ternyata Urashima adalah seorang pemuda yang hilang selama 700 tahun lalu. Ia terkeju, dan berpikir untuk membuka tamatebako yang diberikan Otohime. Begitu dibuka, dari dalam muncul asap putih. Dipermukaan asap itu muncul wajah ratu Otohime dan memori Urashima ketika tinggal di kerajaan Ryugu selama 3 tahun. Akan tetapi, semua itu hanya ilusi. Asap putih yang keluar dari Tamatebako mulai menipis  kemudian menyisakan Urashima taro yang berubah menjadi kakek renta dengan rambut dan jenggot putih.


Nah, itu tadi cerita singkat dari legeda “Urashima Tarō”! sebenarnya ada banyak versi mengenai legenda ini, dan salah satunya seperti yang diceritakan barusan. Dari cerita ini,  amanat apa yang bisa kita ambil?


Sumber artikel : aisurunihongo.blogspot.com

Penyunting      : Tiara Pertiwi


Terima kasih telah mengunjungi laman blog kami. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!


Jangan lupa ikuti kami di 👇

Facebook : Hima Satori Fkipur

Youtube :Hima Satori

Instagram : himasatorifkipunri

Website : Click Here

Email :Click Here