Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya
Di tengah kemajuan teknologi dan budaya pop yang mendominasi Jepang saat ini, masih ada warisan budaya yang tetap berputar secara harfiah dan simbolik. Salah satunya adalah koma, gasing tradisional Jepang yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jepang sejak ribuan tahun lalu. Lebih dari sekadar mainan, koma mencerminkan filosofi, keahlian, dan nilai-nilai spiritual dalam budaya Jepang.
Sejarah Koma
Asal-usul koma di Jepang berawal dari abad ke-6 hingga ke-8, ketika pengaruh budaya Tiongkok dan Korea masuk ke Jepang melalui jalur perdagangan dan migrasi. Temuan arkeologis di situs seperti Minami-Shiga menunjukkan bahwa gasing ini pernah digunakan dalam ritual spiritual pada periode Nara. Pada masa itu, putaran gasing dipercaya dapat meramal nasib dan menandakan keberuntungan. Artinya sejak awal, koma bukan hanya permainan tapi juga memiliki fungsi spiritual dan sosial.
Memasuki era Edo (1603–1867), koma mengalami transformasi. Dari benda sakral, ia beralih menjadi permainan rakyat yang sangat populer di kalangan anak-anak dan dewasa. Permainan ini bahkan memiliki warna-warna simbolik merah untuk kesehatan, hitam untuk kekuatan, kuning melambangkan kekayaan, hijau untuk panen yang baik, dan ungu sebagai simbol kebangsawanan. Koma juga mulai berkembang dalam berbagai bentuk dan variasi di seluruh Jepang, seperti Hakata koma dari Fukuoka dan Jindai koma dari Miyazaki.
![]() |
Ilustrasi Koma Periode Edo |
Keterampilan dan Estetika di Balik Putaran
Koma dibuat dengan presisi tinggi menggunakan kayu ringan, lalu dihias secara manual dengan pola spiral dan warna-warna cerah. Beberapa jenis koma bahkan dilengkapi inti logam untuk menciptakan keseimbangan dan putaran yang lebih lama, seperti pada Hakata koma. Bentuk ini menunjukkan keahlian para pengrajin lokal dan sekaligus mencerminkan estetika Jepang yang mengutamakan kesederhanaan, fungsionalitas, dan keindahan dalam detail.
Selain fungsinya, setiap koma adalah karya seni miniatur yang mencerminkan budaya daerah asalnya. Tak heran jika banyak kolektor dan wisatawan menjadikan gasing ini sebagai suvenir yang mewakili nilai-nilai Jepang.
![]() |
Koma dengan Berbagai Warna |
Makna Mendalam dan Fungsi Sosial
Lebih dari sekadar alat bermain, koma membawa berbagai simbolisme yang dalam. Putarannya merepresentasikan kelangsungan hidup, harapan, dan keseimbangan. Dalam konteks budaya Jepang, hal-hal kecil seperti bermain gasing bisa memiliki makna filosofis yang besar. Saat berputar stabil koma mencerminkan harmoni hidup, ketika terjatuh itu bisa menjadi pengingat tentang pentingnya keseimbangan dan ketekunan.
Pada masa Edo, pertandingan gasing antar anak-anak bisa juga dianggap sebagai media pembentukan karakter, di mana mereka belajar tentang sportivitas, keberanian, dan teknik. Permainan ini mempererat hubungan sosial antar komunitas dan menjadi jembatan antar generasi antara kakek yang mengajari cucunya memutar koma, hingga festival desa yang rutin mengadakan lomba gasing tahunan.
![]() |
Anak-anak Bermain Koma |
Koma di Zaman Modern
Di tengah era digital dan permainan daring, koma masih menemukan tempatnya di Jepang modern. Banyak daerah yang secara rutin mengadakan festival dan lomba koma sebagai bagian dari pelestarian budaya. Di wilayah-wilayah seperti Ooyama, kompetisi gasing disambut meriah, bahkan menjadi atraksi wisata lokal menunjukkan bahwa semangat bermain dan tradisi tersebut belum pudar.
Tak hanya sebagai permainan, koma juga hadir dalam bentuk workshop edukatif di museum atau sekolah, mengajarkan anak-anak tentang kerajinan tradisional dan nilai budaya. Selain itu, koma menjadi cenderamata khas Jepang yang unik paduan antara kerajinan tangan, simbol budaya, dan nostalgia.
![]() |
Pertandingan Koma di Ooyama Jepang |
Itulah sekilas tentang koma, mainan tradisional Jepang yang tetap eksis hingga kini. Gimana, Mina-san? Ada yang ingin coba memainkannya atau mulai koleksi koma khas Jepang yang unik dan penuh cerita?
Sumber:
https://www.tgrcampaign.com/read/730/yuk-kenalan-dengan-gasing-ala-jepang-yaitu-koma
https://www.fun-japan.jp/id/articles/14022
https://shinpaideshou.com/2015/05/01/fun-link-friday-spinning-tops/
https://www.kyoto-ga.jp/2011/04/01_0904.html
https://www.townnews.co.jp/0405/2012/10/12/160993.html
Penyunting: Afif Adya Putra
Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori
Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com