Sabtu, 01 November 2025

Satori Pedia: Setsubun, Refleksi Diri dan Awal Baru dalam Budaya Jepang

Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya

Di Jepang, setiap tanggal 3 Februari menjadi momen istimewa yang disebut Setsubun (節分) tradisi untuk menandai berakhirnya musim dingin dan datangnya musim semi. Secara harfiah, Setsubun berarti “pemisahan musim”. Dalam kepercayaan lama Jepang, pergantian musim dianggap sebagai saat ketika roh jahat (oni) muncul dan membawa kesialan. Karena itu, masyarakat melakukan berbagai ritual untuk mengusir hal buruk dan menyambut keberuntungan baru.


Ayah dan Anak memakai Topeng Oni


Mamemaki, Ritual Melempar Kacang

Tradisi paling terkenal saat Setsubun adalah mamemaki (豆まき) atau melempar kacang kedelai panggang sambil berteriak, “Oni wa soto! Fuku wa uchi!” yang berarti “Roh jahat keluar, keberuntungan masuk!”.

Kacang yang dilempar dipercaya dapat mengusir roh jahat dari rumah. Setelahnya, setiap orang memakan kacang sebanyak usianya (atau usianya +1) sebagai simbol doa untuk kesehatan dan keberuntungan di tahun yang baru.

Di banyak keluarga Jepang, tradisi ini juga menjadi acara yang menyenangkan. Anak-anak memakai topeng oni dan orang tua berpura-pura melempar kacang ke arah mereka, sebuah cara ceria untuk menghidupkan kembali tradisi kuno dengan tawa dan kebersamaan.


Kacang Kedelai Mamemaki


Hiiragi Iwashi & Eho-maki

Selain mamemaki, orang Jepang juga memasang hiiragi iwashi (柊鰯) daun holly berduri dengan kepala ikan sarden panggang di depan rumah. Duri dan bau ikan dipercaya mampu menakuti oni agar tidak masuk ke rumah.


Hiiragi Iwashi


Tradisi lain yang populer adalah menikmati eho-maki (恵方巻き), gulungan sushi panjang yang dimakan tanpa berbicara sambil menghadap arah keberuntungan tahun itu. Isinya biasanya tujuh bahan yang melambangkan Shichifukujin, tujuh dewa keberuntungan.


Ehomaki


Makna di Balik Tradisi

Setsubun juga dapat menjadi momen refleksi diri. Dalam kehidupan modern, “oni” sering diartikan sebagai hal-hal negatif dalam diri kita seperti rasa malas, iri, atau kebiasaan buruk yang perlu dibuang agar kita bisa tumbuh lebih baik. Sementara “fuku” melambangkan harapan, kebahagiaan, dan hal baik yang ingin kita tarik ke dalam hidup.

Dengan semangat itu, Setsubun mengajarkan pentingnya membersihkan diri dari energi negatif dan membuka hati untuk awal baru. Sama seperti datangnya musim semi, ia menjadi simbol perubahan, harapan, dan pembaruan diri.

Jadi, bagaimana denganmu? Siapkah kamu “melempar oni” dalam hidup dan menyambut musim baru dengan hati yang bersih dan semangat baru? 


Sumber:
https://web.hh-online.jp/hankyu-food/blog/sp/lifestyle/detail/001196.html
https://www.jalan.net/news/article/516710/
https://www.jikei.asia/com/jp/schoollife/event_setsu.htm
https://ja.wikipedia.org/wiki/%E7%AF%80%E5%88%86
https://pin.it/3lGSxX1GS


Penyunting: Afif Adya Putra 


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com

Sabtu, 18 Oktober 2025

Satori Pedia: Uwabaki, Sepatu Putih Ikonik yang Dipakai Siswa Jepang Setiap Hari

Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya

Di antara banyak kebiasaan unik di sekolah Jepang, ada satu hal yang sering menarik perhatian siapa pun yang berkunjung tradisi mengenakan uwabaki (上履き), sepatu khusus yang hanya dipakai di dalam ruangan. Meskipun tampak sederhana, uwabaki menyimpan makna mendalam tentang kedisiplinan, kebersihan, dan nilai-nilai budaya yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Jepang.

Awal Mula dan Fungsi Uwabaki

Kebiasaan menggunakan uwabaki bermula sekitar tahun 1950-an, ketika Jepang mulai menata kembali sistem pendidikannya setelah masa perang. Di sekolah-sekolah, kebersihan dianggap sebagai bagian penting dari pembentukan karakter, sehingga siswa diwajibkan mengganti sepatu luar mereka dengan uwabaki saat memasuki ruang kelas. Tradisi ini berlangsung di area genkan, yaitu ruang masuk tempat sepatu luar dilepas dan disimpan dengan rapi.

Sepatu ini umumnya berwarna putih dengan bagian depan berwarna merah, biru, atau hijau untuk menandai tingkat kelas. Bahannya ringan, lentur, dan mudah dicuci, membuatnya ideal untuk digunakan sepanjang hari di lingkungan sekolah. Bagi banyak anak di Jepang, uwabaki bukan hanya bagian dari seragam, melainkan juga simbol transisi dari dunia luar menuju lingkungan belajar yang bersih dan tertib.


Rak khusus untuk meletakkan Uwabaki 


Makna Budaya di Balik Sepasang Uwabaki

uwabaki mencerminkan filosofi hidup masyarakat Jepang. Tradisi mengganti sepatu sebelum memasuki ruangan dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap kebersihan dan keteraturan. Dalam konteks pendidikan, hal ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kesadaran untuk menjaga ruang bersama.

Setiap langkah dengan uwabaki di lantai sekolah adalah pengingat tentang pentingnya disiplin, rasa hormat, dan kerja sama. Nilai-nilai tersebut menjadi bagian dari pembelajaran tidak tertulis yang diterapkan sejak masa kanak-kanak. Tak heran jika uwabaki dianggap sebagai simbol kecil dari karakter bangsa Jepang sederhana tapi kaya makna.




Uwabaki di Era Modern

Hingga kini, uwabaki masih digunakan di hampir semua sekolah dasar dan menengah di Jepang. Beberapa produsen besar seperti Lucky Bell, Moonstar, dan Asahi Shoes terus berinovasi menciptakan desain yang lebih nyaman dan tahan lama tanpa mengubah bentuk klasiknya. Bahkan, di beberapa tempat kerja dan fasilitas umum, konsep uwabaki tetap diterapkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dalam ruangan.

Meskipun teknologi dan gaya hidup modern terus berkembang, tradisi ini tetap dipertahankan. Uwabaki menjadi contoh nyata bagaimana Jepang mampu menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian budaya. Ia bukan hanya simbol masa lalu, melainkan juga cerminan nilai yang terus hidup di tengah masyarakat modern.


Uwabaki Lucky Bell


Simbol Sederhana, Makna Mendalam

Sepasang uwabaki mungkin tampak biasa di mata orang luar, namun bagi masyarakat Jepang, ia melambangkan lebih dari sekadar sepatu sekolah. Dari bentuknya yang sederhana, muncul pesan kuat tentang kebersihan, disiplin, dan rasa hormat terhadap ruang serta orang lain. Tradisi ini menjadi bagian dari identitas bangsa Jepang yang selalu berusaha menjaga kerapian dan keharmonisan dalam setiap aspek kehidupan.

Di setiap langkah siswa yang mengenakan uwabaki, tersimpan kisah panjang tentang pendidikan, budaya, dan filosofi hidup. Sebuah simbol kecil yang mengingatkan bahwa keindahan Jepang tidak hanya terletak pada teknologi dan pemandangannya, tetapi juga pada hal-hal sederhana yang dijalani dengan penuh makna setiap hari.


Sumber:
https://www.nttcom.co.jp/comzine/no121/long_seller/index.html
https://www.luckybell.co.jp/blog/blog-school/entry-137.html
https://www.babiesrus.co.jp/ja-jp/3634353-363435300.html?srsltid=AfmBOooR2_NRsz1eL2Bw_FLWorkcOzfaSg98VOs1dLx9igddfYml_hTG
https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%B8%8A%E5%B1%A5%E3%81%8D


Penyunting: Afif Adya Putra 


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com




Satori Pedia: Nintendo, Cermin Kreativitas dan Inovasi Jepang

Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya

Di tengah pesatnya perkembangan industri hiburan dunia, nama Nintendo berdiri tegak sebagai simbol kreativitas dan semangat inovasi bangsa Jepang. Dari awalnya sebagai pembuat kartu tradisional hingga menjadi raksasa video game global, perjalanan panjang Nintendo mencerminkan ketekunan, visi, dan keberanian Jepang dalam memadukan tradisi dengan teknologi modern.

Awal Berdiri Nintendo Dari Kartu Hanafuda ke Dunia Elektronik

Nintendo didirikan pada tahun 1889 di Kyoto oleh Yamauchi Fusajirō sebagai perusahaan pembuat kartu tradisional Jepang bernama hanafuda. Pada masa itu, permainan kartu merupakan hiburan populer di kalangan masyarakat Jepang, dan produk Nintendo dikenal karena desainnya yang indah dan penuh makna simbolik. Nama “Nintendo” sendiri sering diartikan sebagai “menyerahkan keberuntungan kepada langit”, meskipun makna pastinya masih menjadi misteri hingga kini.


Fusajiro Yamauchi 


Seiring berjalannya waktu, Nintendo mulai memperluas usahanya. Pada tahun 1960-an, perusahaan ini memasuki dunia mainan mekanik dan elektronik, menghasilkan produk inovatif seperti Ultra Hand, mainan peregang tangan ciptaan Gunpei Yokoi yang menjadi sensasi besar di Jepang. Dari sinilah, semangat eksplorasi dan kreativitas khas Nintendo mulai dikenal luas.


Ultra Hand Nintendo 


Melangkah ke Dunia Game Dari Donkey Kong ke Famicom

Pada dekade 1970-an, Nintendo mulai menapaki dunia hiburan elektronik dengan merilis konsol sederhana seperti TV Game 15 dan Game & Watch, perangkat portabel yang sangat populer. Tahun 1981, perusahaan ini mencetak sejarah dengan meluncurkan Donkey Kong, game arcade yang memperkenalkan karakter Mario untuk pertama kalinya ikon yang kelak menjadi wajah Nintendo di seluruh dunia.

Puncak kesuksesan datang pada tahun 1983, ketika Nintendo meluncurkan Family Computer (Famicom) di Jepang, yang kemudian dikenal secara global sebagai Nintendo Entertainment System (NES). Konsol ini memulihkan industri game yang sempat runtuh akibat krisis, juga melahirkan waralaba legendaris seperti Super Mario Bros. dan The Legend of Zelda, dua nama yang hingga kini masih menjadi simbol kejayaan dunia video game.

Nintendo Entertainment System(NES)


Masa Keemasan Game Boy, SNES, dan Inovasi Tanpa Batas

Kesuksesan Nintendo berlanjut dengan dirilisnya Game Boy pada tahun 1989, sebuah konsol portabel yang merevolusi cara orang bermain game di mana saja. Dengan desain sederhana dan daya tahan baterai luar biasa, Game Boy menjadi fenomena global. Tak lama kemudian, hadir Super Famicom (SNES) dan Nintendo 64, yang memperkenalkan pengalaman bermain dengan grafis 3D untuk pertama kalinya.

Meski beberapa inovasi seperti Virtual Boy dan Wii U tidak mendapat sambutan baik, Nintendo tidak pernah berhenti berinovasi. Filosofinya tetap sama: menciptakan cara bermain baru yang menyenangkan, bukan sekadar mengejar kekuatan teknologi.


Game Boy Nintendo 


Kejayaan Kembali Lewat Nintendo Switch pada Era Modern

Memasuki abad ke-21, Nintendo kembali mencuri perhatian dunia dengan Nintendo DS dan Wii. DS memperkenalkan layar sentuh ganda, sementara Wii membawa pengalaman bermain dengan sensor gerak yang mengubah cara interaksi pemain dengan game. Kedua produk ini menegaskan bahwa Nintendo bukan hanya perusahaan teknologi, tetapi juga pelopor dalam menciptakan pengalaman sosial yang menyenangkan.

Tahun 2017, Nintendo meluncurkan Nintendo Switch, sebuah konsol hybrid yang bisa dimainkan portabel maupun di rumah. Keunikan konsepnya membuat Switch menjadi salah satu konsol terlaris sepanjang masa. Judul-judul seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild, Animal Crossing: New Horizons, dan Super Smash Bros. Ultimate memperkuat kembali posisi Nintendo di puncak industri hiburan dunia.


Nintendo Switch 


Warisan Budaya Pop dan Semangat Jepang

Nintendo telah menjadi bagian dari identitas budaya pop Jepang. Karakter-karakter seperti Mario, Zelda, dan Pikachu bukan hanya tokoh permainan, tetapi juga simbol kebahagiaan dan nostalgia lintas generasi.

Perjalanan panjang Nintendo menggambarkan nilai-nilai inti bangsa Jepang ketekunan, kreativitas, dan penghormatan terhadap masa lalu. Dari kartu hanafuda hingga konsol hybrid modern, setiap inovasi Nintendo mencerminkan filosofi bahwa hiburan sejati bukanlah sekadar teknologi, tetapi cara untuk menyatukan orang melalui kegembiraan.

Nintendo merupakan ikon global yang terus menginspirasi dunia. Dalam setiap karakternya, setiap konsolnya, dan setiap inovasinya, tersimpan semangat Jepang yang tak pernah padam semangat untuk terus berkreasi, bermain, dan membuat dunia tersenyum.


Sumber:
https://www.nintendo.co.jp/corporate/history/index.html
https://ja.wikipedia.org/wiki/%E4%BB%BB%E5%A4%A9%E5%A0%82%E3%81%AE%E6%AD%B4%E5%8F%B2
https://mottainai-exp.com/blog/167
https://rinchar.site/hanahuda-nintendo/
https://www.beep-shop.com/list/nintendo_history
https://gamesbeat.com/nintendo-buys-back-9-5m-shares-from-the-heirs-of-its-former-ceo-for-1-1b/
http://blog.beforemario.com/2011/03/nintendo-ultra-hand-1966.html?m=1
https://www.museumofplay.org/toys/nintendo-game-boy/


Penyunting: Afif Adya Putra 


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com




Jumat, 17 Oktober 2025

Satori Pedia: Kastil Osaka, Jejak Samurai dan Warisan Kejayaan Jepang

Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya

Di tengah gemerlapnya kota modern Osaka, berdiri sebuah bangunan megah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah Jepang yaitu Kastil Osaka (Ōsaka-jō). Kastil ini merupakan lambang kekuatan, kebanggaan, dan keteguhan masyarakat Jepang dalam menjaga warisan budayanya.

Awal Berdirinya dan Peran Hideyoshi Toyotomi

Pembangunan Kastil Osaka dimulai pada tahun 1583 atas perintah Hideyoshi Toyotomi, seorang pemimpin militer yang dikenal dengan julukan “Napoleon dari Jepang.” Ia mendirikan kastil ini sebagai simbol persatuan bangsa setelah masa perang saudara panjang di era Sengoku. Benteng besar ini dirancang bukan sebagai pusat pemerintahan saja, tetapi juga sebagai penanda kejayaan dan kekuasaan klan Toyotomi di masa itu.

Namun, setelah Hideyoshi wafat, situasi politik Jepang kembali memanas. Kastil Osaka menjadi arena berbagai pertempuran besar, termasuk Pengepungan Musim Dingin dan Musim Panas Osaka (1614–1615) yang berakhir dengan tumbangnya keluarga Toyotomi. Dari situlah, kekuasaan beralih kepada Tokugawa Ieyasu, yang kemudian membuka babak baru dalam sejarah Jepang melalui berdirinya Zaman Edo pada tahun 1603.


Hideyoshi Toyotomo


Kehancuran dan Kebangkitan Kembali

Sepanjang sejarahnya, Kastil Osaka beberapa kali mengalami kehancuran akibat perang dan kebakaran. Namun semangat untuk mempertahankannya tak pernah padam. Bangunan yang kini berdiri merupakan hasil rekonstruksi tahun 1931, yang kemudian diperkuat kembali dengan berbagai perbaikan modern agar tetap kokoh tanpa kehilangan nuansa klasiknya.

Menara utama kastil menjulang dengan delapan lantai yang dihiasi ornamen emas dan patung shachihoko yaitu makhluk mitos berkepala harimau dan berbadan ikan yang dipercaya dapat melindungi dari kebakaran. Di dalamnya, pengunjung bisa menjelajahi museum sejarah yang memamerkan koleksi menarik seperti baju perang samurai, pedang kuno, dan peta peperangan yang menggambarkan perjalanan Osaka di masa lampau.


Bangunan Kastil Osaka


Keindahan dan Suasana Kastil Osaka Kini

Kastil Osaka kini menjadi tenang di tengah hiruk pikuk kota. Kawasannya dikelilingi parit air dan taman hijau luas, menciptakan pemandangan yang menenangkan sekaligus menawan. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada musim semi, sekitar April hingga Mei, ketika ribuan pohon sakura bermekaran di sekeliling area kastil. Saat itu, seluruh taman berubah menjadi lautan bunga merah muda yang memesona, menarik ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara.


Taman Kastil Osaka pada Musim Sakura


Ketika malam tiba, pesona kastil tak kalah memikat. Penerangan lembut di sekitar menara utama menciptakan pantulan indah di permukaan air parit, menghadirkan suasana romantis yang sulit dilupakan. Tak jarang, di kawasan ini juga digelar festival budaya, konser musik tradisional, hingga pameran seni, yang menambah daya tarik Kastil Osaka sebagai pusat kebudayaan sekaligus tempat rekreasi.


Taman Kastil Osaka pada Malam hari


Simbol Keteguhan dan Warisan Abadi

Kastil Osaka menjadi simbol keteguhan bangsa Jepang dalam menghadapi perubahan zaman. Berkali-kali hancur dan dibangun kembali, kastil ini seolah menggambarkan semangat pantang menyerah yang menjadi ciri khas masyarakat Jepang. Kini, Kastil Osaka menjadi kebanggaan warga Osaka dan juga ikon nasional yang menyatukan nilai sejarah, keindahan, dan warisan budaya dalam satu tempat.

Bagi siapa pun yang berkunjung ke Jepang, menyusuri halaman Kastil Osaka adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Di balik tembok batu dan menara emasnya, tersimpan cerita tentang samurai, perjuangan, serta kejayaan yang terus hidup hingga hari ini sebuah simbol bahwa masa lalu tidak pernah benar-benar hilang, melainkan terus berdenyut dalam setiap sudut negeri matahari terbit ini.


Sumber:
https://www.japan.travel/id/spot/1087/.
https://www.osakacastlepark.jp/articles/detail.html?id=180&lang=ja
https://www.homemate-research-castle.com/useful/16954_tour_035/
https://sengoku-his.com/560
https://hugkum.sho.jp/625271
https://netlog.jpn.org/r271-635/2012/04/sakura-okawa-and-osakacastle.html
https://kojimachiblog.com/sakura-osakajo-koen-2/


Penyunting: Afif Adya Putra 


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com



Minggu, 07 September 2025

Satori Pedia: Budaya Gyaru, Simbol Kebebasan dan Ekspresi Diri Remaja Jepang

Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya

Budaya gyaru adalah salah satu subkultur paling ikonik yang muncul di Jepang sejak era 1990-an. Istilah gyaru sendiri diambil dari bahasa Inggris “gal” yang berarti gadis, dan identik dengan gaya hidup serta mode yang berani, penuh warna, serta berbeda dari standar kecantikan tradisional Jepang. Dengan ciri khas make-up mencolok, rambut pirang atau terang, kulit kecokelatan, dan pakaian glamor, gyaru menjadi lambang kebebasan berekspresi bagi generasi muda.

Awal Mula Perkembangan Gyaru

Fenomena gyaru pertama kali tumbuh di Tokyo, khususnya di distrik Shibuya yang dikenal sebagai pusat mode anak muda. Tren ini muncul sebagai bentuk penolakan terhadap ideal kecantikan Jepang yang menekankan kulit putih, kesopanan, dan kesederhanaan. Para remaja perempuan ingin menghadirkan citra baru yaitu ceria, percaya diri, dan berani tampil beda. Seiring waktu, gaya ini menyebar luas melalui majalah fashion, musik pop, dan televisi, hingga akhirnya menjadi tren nasional.


Street Style Gyaru di Shibuya, Tokyo


Ciri-Ciri Budaya Gyaru

Ada beberapa elemen khas yang membuat gyaru mudah dikenali, di antaranya:

1. Riasan tebal dengan eyeliner dramatis, bulu
    mata palsu, dan lensa kontak besar.

2. Rambut berwarna terang atau pirang dengan
    model bervolume.

3. Kulit cokelat hasil tanning yang melawan tren
    kulit pucat.

4. Pakaian berani seperti rok mini, high heels,
    dan aksesori mencolok.

5. Sikap percaya diri serta energi yang menonjol
    di ruang publik.

Selain itu, budaya ini juga melahirkan berbagai gaya turunan seperti kogyaru (siswi SMA bergaya gyaru), ganguro (dengan make-up ekstrem dan kulit gelap pekat), hingga onee gyaru (gyaru dewasa dengan gaya elegan).


Ganguro Gyaru dengan Make-up Ekstrem


Gyaru dalam Budaya Pop

Shibuya, terutama pusat perbelanjaan Shibuya 109, menjadi landmark utama budaya gyaru. Majalah fashion populer seperti egg turut memperluas pengaruh gaya ini. Tidak hanya di jalanan, gyaru juga kerap hadir dalam anime, manga, dan video musik, sehingga semakin mengakar dalam budaya populer Jepang.


Sampul Majalah egg yang Menjadi Ikon Budaya Gyaru


Perubahan dan Eksistensi Gyaru

Memasuki awal 2010-an, pamor gyaru mulai meredup akibat bergesernya tren mode di Jepang. Meski begitu, gaya ini tidak benar-benar menghilang. Gyaru kini beradaptasi menjadi lebih modern dan dinamis, tetap eksis melalui komunitas, event khusus, serta media sosial. Pesan utamanya pun tidak berubah, kebebasan untuk berekspresi dan keberanian tampil berbeda.

Budaya gyaru menunjukkan bahwa keberanian untuk tampil berbeda bisa menjadi simbol kebebasan dan kepercayaan diri. Jadi, apakah kamu siap mengeksplorasi dunia gyaru lebih jauh? Siapa tahu, gaya dan semangat mereka bisa jadi inspirasi untuk mengekspresikan dirimu sendiri! 


Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gyaru
https://www.flickr.com/photos/tokyofashion/5983440678


Penyunting: Afif Adya Putra 


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com


Jumat, 22 Agustus 2025

Satori Pedia: Bunraku, Warisan Seni Boneka Jepang

Konnichiwa Mina-san! Bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa ya

Bunraku, atau ningyō jōruri, adalah salah satu seni pertunjukan tradisional Jepang yang unik karena menggabungkan tiga unsur utama yaitu narasi (tayū), musik shamisen, dan boneka yang digerakkan oleh tiga orang dalang. Perpaduan ini menjadikan Bunraku bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah bentuk seni yang kaya makna dan ekspresi.

Asal Usul Bunraku

Seni Bunraku lahir pada awal zaman Edo. Tokoh penting seperti Takemoto Gidayū, seorang narator, dan Chikamatsu Monzaemon, penulis naskah terkenal, berperan besar dalam perkembangan kesenian ini. Mereka mendirikan Takemoto-za, sebuah panggung pertunjukan yang melahirkan banyak karya klasik dan menjadikan Bunraku populer di masyarakat.


Ilustrasi Bunraku pada Zaman Edo


Keistimewaan Bunraku

Yang membuat Bunraku berbeda adalah teknik pengendalian bonekanya. Satu boneka dimainkan oleh tiga dalang: satu menggerakkan kepala dan tangan kanan, satu mengendalikan tangan kiri, dan satu lagi mengatur kaki. Dengan teknik ini, boneka mampu menampilkan gerakan halus dan ekspresi yang mendalam, bahkan sering terlihat lebih hidup daripada manusia.

Selain itu, narasi penuh emosi dari tayū berpadu dengan irama shamisen, menciptakan suasana dramatis yang mampu menggetarkan hati penonton. Detail boneka pun dibuat dengan cermat, terutama bagian kepala (kashira) yang bisa diubah sesuai karakter hanya dengan mengganti tata rambut, ekspresi, atau riasan.



Pakaian Boneka Bunraku


Pengakuan dan Pelestarian

Pada tahun 1955, Bunraku ditetapkan sebagai Properti Budaya Takbenda Penting di Jepang. Kemudian, pada 2003, UNESCO mengakui Bunraku sebagai Warisan Lisan dan Takbenda Kemanusiaan, dan sejak 2008 seni ini resmi terdaftar sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Dunia.

Kini, pusat pertunjukan Bunraku berada di National Bunraku Theatre di Osaka, yang dibuka pada tahun 1984. Teater ini tidak hanya menjadi tempat pertunjukan, tetapi juga pusat edukasi, pameran, dan pelestarian seni Bunraku agar terus dikenal oleh generasi mendatang.


Pertunjukan Bunraku


Bunraku Hari Ini

Bunraku tetap menjadi simbol warisan budaya Jepang. Melalui gerakan boneka, lantunan shamisen, dan narasi penuh emosi, penonton diajak merasakan kisah-kisah klasik yang mempunyai nilai kehidupan. Bukan hanya sebuah pertunjukan, Bunraku adalah cerminan keindahan seni Jepang yang terus hidup hingga saat ini.

Tertarik mencoba pengalaman budaya Jepang yang berbeda? Datanglah menonton Bunraku, seni boneka yang mampu membuatmu terhanyut dalam alunan musik dan narasi yang penuh emosi.


Sumber:
https://www.bunraku.or.jp/about/
https://ja.m.wikipedia.org/wiki/%E6%96%87%E6%A5%BD
https://mainichi.jp/articles/20210121/ddf/012/200/006000c
https://www2.ntj.jac.go.jp/dglib/contents/learn/edc26/rekishi/rekishi4.html
https://enpaku.w.waseda.jp/collection/3035/


Penyunting: Afif Adya Putra 


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com


Kamis, 21 Agustus 2025

Satori Edukasi: どこから来ましたか?


 Haii, Halo, Minasan. Kembali lagi di blog Admin. Ada yang tau kita akan belajar apa hari ini?


Nah, pada pertemuan kali ini kita akan belajar mengenai tata bahasa 'Doko kara kimashita ka?' (どこから来ましたか?) dalam bahasa Jepang .
Yukks, kita mulai!!

Kalimat どこから来ましたか? adalah salah satu pola kalimat tanya dasar dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menanyakan asal atau tempat dari mana seseorang datang. Dalam percakapan sehari-hari, kalimat ini sering digunakan saat pertama kali berkenalan atau saat ingin mengetahui latar belakang seseorang, misalnya ketika bertemu teman baru di sekolah, universitas, atau acara tertentu. Walaupun arti harfiahnya adalah “Anda datang dari mana?”, dalam konteks sosial maknanya sering dipahami sebagai “Anda berasal dari mana?” atau “Darimana asal Anda?”.

Pola ini menggunakan bentuk sopan (masu form) sehingga sangat cocok dipakai dalam situasi formal atau saat berbicara dengan orang yang belum akrab.

Rumus umum kalimat ini adalah:

どこ + から + 来ました + か

  • どこ (doko) = di mana

  • から (kara) = dari

  • 来ました (kimashita) = bentuk lampau sopan dari kata kerja 来る (kuru) yang berarti “datang”

  • か (ka) = partikel penanda pertanyaan

どこから来ましたか? → “Anda datang dari mana?”

Untuk menjawab pertanyaan ini, biasanya digunakan rumus:

[tempat] + から来ました。
→ Saya datang dari [tempat].

Contoh 

A: どこから来ましたか?
B: インドネシアから来ました。
(Dari mana Anda? – Saya dari Indonesia.)


A: どこから来ましたか?
B: 東京から来ました。
(Anda datang dari mana? – Saya dari Tokyo.)


A: どこから来ましたか?
B: アメリカから来ました。
(Dari mana asal Anda? – Saya dari Amerika.)

sumber :

marugoto book

Penyunting: Diandra Adivahsya


Bupma_Nuzul Putri Fitria
Wabup_Ihwan Nuriman
--------------------------------------------
Divisi Komunikasi dan Informasi
Hima Satori

Follow us on 👇🏼
-YouTube : Hima Satori
-Instagram: Himasatorifkipunri
-Facebook: Hima Satori Fkipur
-Tiktok: Hima Satori
-Blogspot/Website: himasatorifkipur.blogspot.com
-Email: himasatorifkipur@gmail.com